tukang ukir kayu rumahan menang mendadak berkat mahjong ways

Rp. 10.000
Rp. 100.000 -90%
Kuantitas

Di sudut rumah sederhana dengan suara serutan kayu sebagai latar, Pak Raga mengukir motif demi motif di permukaan jati tua. Tangannya cekatan, matanya tajam, dan meski usianya tak lagi muda, semangatnya tak pernah surut. Setiap hasil karyanya dijual lewat pesan mulut ke mulut, cukup untuk hidup sederhana bersama istrinya.

Namun sore itu berbeda. Di sela jeda minum teh, Pak Raga mengambil ponsel lamanya dan membuka aplikasi yang belakangan sering ia lihat di layar anak bungsunya: Mahjong Ways. Sekadar coba-coba, katanya, tak berharap apa-apa. Tapi justru di sanalah kejutan kecil datang menghampiri.

Satu Putaran, Banyak Cerita

"Saya pikir cuma buat hiburan. Nggak nyangka bisa dapet angka segitu," ujarnya sambil menunjukkan layar ponsel yang masih menyala. Sebuah scatter muncul, dilanjutkan dengan simbol emas berderet rapi — dan angka saldo bertambah drastis. Wajahnya yang biasanya tenang berubah jadi setengah terkejut, setengah tak percaya.

Bukan cuma nominalnya yang membuat Pak Raga terdiam, tapi sensasi kemenangan di luar kebiasaannya. Ia yang terbiasa dengan kayu dan pahat, kini menemukan getar lain dari layar kecil di genggamannya. Rasanya, katanya, "Kayak ukiran pas cocok polanya. Lega."

Bukan Tentang Uang, Tapi Tentang Rasa

Meski hasil menangnya bisa saja digunakan untuk membeli peralatan baru, Pak Raga lebih memilih menyimpannya. "Saya anggap ini rejeki selipan, jangan dihambur," ucapnya dengan nada merendah. Baginya, yang penting bukan jumlahnya, melainkan momen tak terduga itu — yang membuat hidup terasa punya warna baru.

Anak-anak di kampung yang dengar cerita Pak Raga langsung penasaran, bahkan ada yang minta diajari. Tapi Pak Raga cuma tertawa. "Kalau buat ngilangin penat, boleh. Tapi jangan sampai lupa kerja," pesannya singkat namun mengena.

Ukiran Nasib di Balik Layar

Kini, setiap jeda dari ukiran, Pak Raga kadang membuka lagi Mahjong Ways. Bukan karena ketagihan, tapi karena ia merasa ada semacam kedekatan — seperti pola yang muncul dari pikirannya sendiri. Hidup itu kadang seperti ukiran: rumit, sabar, tapi indah jika dijalani dengan tenang.

Dan siapa tahu, di antara butiran serutan kayu, hoki kembali mampir — menyelinap tanpa aba-aba, seperti sore itu, saat layar ponselnya berbinar dan Pak Raga tersenyum, bukan karena uang, tapi karena merasa dilibatkan dalam keberuntungan kecil yang tulus.

@CO SIAO